KOGNISI SOSIAL SANTRIKEREN.ID DALAM KANAL KONTRA NARASI RADIKALISME DAN TERORISME; PERSPEKTIF ANALISIS WACANA KRITIS MODEL VAN DIJK

Abstract

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi sarana utama bagi individu dan kelompok untuk berkomunikasi, berbagi informasi, terhubung dengan orang lain, menyebarkan informasi, dan mengembangkan pemahaman sosial mereka. Penelitian tentang "Kognisi Sosial SantriKeren.id dalam Kanal Kontra Narasi Radikalisme dan Terorisme" guna mengungkapkan dampak dunia maya terhadap persepsi radikalisme di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyoroti urgensi narasi dalam melawan radikalisme dan terorisme online, terutama selama pandemi COVID-19 di mana teroris memanfaatkan internet untuk pendanaan dan propaganda. Metode penelitian menggunakan analisis wacana kritis Van Dijk, fokus pada struktur sosial, dominasi, dan legitimasi dalam teks. Hasil penelitian menunjukkan narasi kontra radikalisme di SantriKeren.id memanfaatkan framing moral yang kuat, menekankan nilai-nilai Islam moderat dan moderasi sebagai langkah penting dalam beragama. Penggunaan kata kunci positif seperti perdamaian dan toleransi memperkuat pesan kontra radikalisme. Temuan ini memperlihatkan pengaruh positif pada kognisi sosial santri, meningkatkan pemahaman terhadap bahaya radikalisme, serta mempromosikan sikap perdamaian dan toleransi. Implikasinya menyoroti peran media, seperti SantriKeren.id, dalam pencegahan radikalisme dan menekankan perlunya integrasi kontra narasi radikalisme dalam kurikulum pesantren. Pengembangan narasi yang lebih efektif, dengan kolaborasi erat dengan ulama dan komunitas pesantren, dianggap sebagai strategi kunci dalam menghadapi tantangan radikalisme dan terorisme. Secara keseluruhan, penelitian ini bertujuan untuk menegaskan peran strategis media dalam membentuk pemahaman sosial yang melawan radikalisme dan terorisme, dengan rekomendasi konkretnya untuk meningkatkan efektivitas upaya pencegahan.